Remaja adalah masa yang paling indah
Pada awalnya ada delapan siswa, dan pada perkembangan selanjutnya, pendidik sebaya dipilih oleh kakak kelas dan diketahui oleh guru pendamping. Masing-masing kelas dipilih dua orang, juga dimungkinkan satu kelas terdiri labih dari dua pendidik sebaya karena ada beberapa siswa yang secara sukarela ingin bergabung sebagai pendidik sebaya tanpa melalui proaes pemilihan. Semua pendidik sebaya yang telah dipilih disahkan oleh kepala sekolah melalui surat tugas. Pemilihan siswa sebagai pendidik sebaya didasarkan atas beberapa pertimbangan, antara lain memiliki karakteristik dan kepribadian yang baik, dapat dipercaya, mudah bergaul, komunikatif, memiliki prestasi akademik yang bagus, serta memiliki jiwa kepemimpinan dan keorganisasian.
Pendidik sebaya dalam menjalankan aktivitas pendidikan keaehatan reproduksi remaja tentunya tidak berjalan sendiri, mereka mendapat dukungan dari sekolah, terutama guru pendamping. Guru pendamping yang tergabung dalam tim terdiri dari empat orang, yaitu guru biologi selaku koordinator program, serta dibantu oleh guru BK, Agama islam dan Penjaskes. Di samping guru pendamping, dalam menjalankan aktivitas program juga bekerja sama dengan beberapa stakeholder, antara lain Polsek, Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan PKB.
Tidak hanya sekedar pendidika dan konseling semata, namun juga ditunjang dengan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan ketrampilan hidup pendidik sebaya, diantaranya keterampilan kepemimpinan, kewirausahaan, dan komunikasi interpersonal. Kesemuanya itu diberikan agar pendidik sebaya tidak hanya memiliki keterampilan konseling semata, namun juga mampu mengembangkan potensi diri menuju kemandirian hidup. Dengan demikian, selepas tidak berperan lagi sebagai pendidik sebaya, mereka mampu mandiri secara sosial maupun ekonomi.
Semua informan yang berhasil diwawancarai mengakui bahwa banyak manfaat yang mereka peroleh ketika aktif sebagai pendidik sebaya. Misalnya, dia merasa mendapat pengetahuan baru yang selama ini belum pernah dia peroleh sebelumnya. Selain itu, banyaknya siswa yang aktif sebagai pendidik sebaya menjadikan memiliki banyak teman, tidak hanya teman satu sekolah, namun juga dari sekolah lain. Dengan banyak mengenal banyak orang, pendidik sebaya mengaku akan semakin banyak belajat tentang karakteristik seseorang, dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi, serta lebih percaya diri. Manfaat lain ketika aktif menjadi pendidik sebaya adalah ketika aktif berdiskusi untuk memecahkan masalah kesehatan reproduksi, mengikuti berbagai perlombaab, serta sering berkumpul dengan banyak teman.
Dengan menjadi pendidik sebaya, bisa merasakan manfaat yang besar, terutama dalam rangka membentuk karakter pribadinya. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi lambat laun mulai bertambah. Tidak hanya sebatas untuk dikonsumsi secara pribadi, namun juga bisa bermanfaat bagi orang lain. Apabila ada kasus yang menimpa orang lain, pendidik sebaya dapat memberuka alternatif solusi pemecahannya.
No comments:
Post a Comment