Mencari bibit Kepiting
Selain melalui pemancingan, kepiting dapat diperoleh dari perairan alami dengan cara memerangkap. Alat perangkap berupa sebatang tongkat yang digantung tali atau senar sebagai pengikat umpan. Bagian bawah tongkat dibuat semacam kantong dari jalinan tali. Kepiting akan terperangkap tali-temali di bagian tersebut. Saat umpan ditarik, tongkat akan bergerak-gerak. Selanjutnya alat ini di cabut pelan-pelan. Di bawah perangkap perlu diberi wadah agar kepiting tidak jatuh kembali ke air.
Alat perangkap lain berupa kantong jala berbentuk segi empat yang diikat pada rangka rotan atau bambu. Umpan diletakkan pada bagian pertemuan rangka rotan . Umpan dihubungkan dengan tali pancing. Apabila kepiting telah memakan umpan, prrangkap ditarik ke atas sehingga kepiting jatuh ke dalam kantong jala. Perangkap lain dapat pula berupa bubu. Penangkap kepiting sebaiknya memancing kepiting dan menjebaknya agar tidak keluar kembali.
Bibit kepiting dapat pula diperoleh dengan cara membeli dari nelayan. Bibit kepiting dapat dipesan pada nelayan dengan ukuran 150-200 gram. Dengan demikian, nelayan akan melepas kembali kepiting yang tidak sesuai dengan pemesanan ke habitatnya. Bibit juga dapat diperoleh dari petani yang menggeluti usaha pembesaran bibit akan lebih terjamin dari pada bibit alami.
Pemilihan bibit perlu dilakukan agar mendapatkan hasil budidaya yang maksimal. Bibit kepiting soka dan kepiting telur yang baik harus sehat, gemuk, dan layak konsumsi. Bibit kepiting terlihat hanya dari ukuran tubuhnya yang sesuai. Namun, terkadang tingkat kegemukan bibit tidak sesuai yang diinginkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memilih bibit diantaranya jenis jelamin, kesehatan, kegemukan dan kesegaran.
Lebih mantap beli benih
ReplyDelete