Wednesday, May 2, 2018

9 SEMBILAN JENIS KECERDASAN ANAK DAN PENJELASANNYA

9 SEMBILAN JENIS KECERDASAN ANAK DAN PENJELASANNYA
9 kecerdasan otak manusia

Otak manusia kompleks dan misterius, yang di dalamnya tersimpan kepribadian dan kecerdasan. Kecerdasan adalah anugerah Tuhan Sang Pencipta. Melalui kajian ilmiah Psikology, Gardner yang juga ahli syaraf di Universitas Harvard membuat pula klasifiksi kecerdasan, berdasarkan fakta empiris. Kemudian, pada 1999, Howard Gardner kembali menghasilkan karya intelektual berjudul Intelligence Reframed yang menyatakan bahwa otak manusia setidaknya menyimpan sembilan jenis kecerdasan yang disepakati, sedangkan selebihnya masih misteri, yaitu terdiri dari :

1. Kecerdasan Linguistik
2. Kecerdasan Logis-matematis
3. Kecerdasan Spasial-visual
4. Kecerdasan Kinestesis
5. Kecerdasan Musik
6. Kecerdasan Interpersonal
7. Kecerdasan Intrapersonal
8. Kecerdasan Naturalis
9. Kecerdasan Eksiatensialis

1) KECERDASAN LINGUISTIK (CERDAS BAHASA)

Diprediksi oleh para ahli etimologi bahwa memiliki umur yang sama dengan umur bumi. Ketika kehidupan mulai muncul, seiring itu pula kehidupan bahasa mulai ada. Pada dasarnya, bahasa merupakan media seseorang untuk menyampaikan maksud dan keinginannya kepada lawan bicara, berupa bahasa tubuh atau hanya gerakan tangan, mulai dari bahasa isyarat sampai bahasa Navajo yang hampir punah atau bahasa mekongga yang kurang dikenal di Nusantara. Bahasa hanya rangkaian kata dan kata hanyalah rangkaian yang terdiri dari huruf sehingga bahasa hanyalah rangkaian huruf yang tersusun dengan makna dan maksud tertentu yang disebut kalimat. Dari kalimatlah, peradaban dan kebudayaan manusia dibentuk.

Definisi bahasa menurut Jan Van Der Putten adalah sebagai alat komunikasi yang terdiri dari kata-kata dan diatur oleh suatu perangkat dan konvensi, serta diidentifikasikan oleh suatu kelompok pengguna di suatu wilayah geografis yang merujuk kepada penggunanya sendiri. Dengan demikian pada dasarnya bahasa atau ilmu bahasa (linguistik) secara kebudayaan mewakili entitas sosial kemasyarakatan.

Orang yang mempunyai kemampuan berbagai bahasa, dia bisa saja menjadi diplomat, penerjemah sehingga dia bisa keliling dunia.

Mereka yang lihai menggunakan kata dan kemampuan mengolah kata dalam berpidato atau menulis dikatakan punya modal dasar kecerdasan linguistik.

2) KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS (CERDAS ANGKA)

Angka adalah simbol bilangan. Kumpulan dan deretan angka, atau simbol pada bilangan, disebut matematika. Dengan segala kearifan, para ilmuwan telah menyandinglan matematika dengan logika. Mengapa matematika harus disandingkan dengan logika ? Menurut Aristoteles--yang juga penemu logika--dasar logika yang benar dan salah dibangun atas dasar dan kerangka argumen, validitas, bukti, definisi, dan kosistensi. Semenjak kehidupan masih sangat primitif, bahasa-bahasa bilangan telah ada seiring kehidupan itu ada. Konsep bilangan hadir dipikiran manusia, setua kemunculan manusia itu sendiri. Dan hingga abad pertengahan, abad-19 dan abad ke-20, kebudayaan Arab dan Eropa menambah bidang kajian ini sampai meliputi perkembangan bidang logika matematika.

Semua peradaban punya kepercayaan yang berhubungan dengan angka. Bangsa Assyria dan Babylonia mengidentifikasikan objek-objek astronomi dengan bilangan, misalnya Venus dengan 15 dan bulan dengan 30. Sementara, bangsa Yahudi mengeramatkan angka 40. Kepercayaan ini masih bertahan hingga saat ini, mulai dari Ronald Reagen yang menukar alamatnya di California sekedar untuk menghindari nomor triple 6.666 sampai pada kepercayaan mistis Jawa, yang mengeramatkan kamar hotel bernomor 13 sebagai tempat menginap Nyi Roro Kidul, Penguasa Pantai selatan.

Kecerdasan logis-matematis melibatkan banyak komponen : perhitungan secara matematis, berpikir logis, nalar, pemecahan masalah, pertimbangan deduktif, dan ketajaman hubungan antara pola-pola numerik. Kecerdasan logis-matematis menurut Gardner bukanlah kebutuhan yang superior dibandingkan dengan kecerdasan-kecerdasan lain. Kecerdasan pada dasarnya sama dan tidak saling mengalahkan atas yang lainnya. Setiap kecerdasan mempunyai mekanismenya sendiri serta setiap kecerdasan punya prinsip inti tersendiri.

3) KECERDASAN SPASIAL-VISUAL (CERDAS RUANG DAN GAMBAR)

Bagi anak-anak, terutama kategori berusia dini, menggambar adalah satu-satunya aktivitas yang menggembirakan dan mengasyikkan. Tidak percaya? Tengoklah anak anda yang berusia 2-7 tahun. Bagi mereka, menggambar adalah hal yang paling digemari dan sering dilakukan, baik saat senggang, bermain, atau belajar.

Nisrina Salsabila, memulai belajarnya dengan menggambar dan saat belajar yang dilakukakan juga menggambar. Suatu kali, umi Nissrina memberi tahu anaknya, "sebelum menggambar, sebaiknya melihat dahulu bentuk pohon, warna pohon, warna awan, warna rumput, dan model rumah, lalu gambarlah semuanya sesuai aslinya".

Karena menggambar adalah dunia anak, hasil gambar Nissrina pun sangat bagus. Seterusnya, hal demikian dilakukan dengan rutin dan seksama. Tiga bulan kemudian, Nissrina mengikuti riset kecerdasan atau multiple Intellgence Research (MIR) dengan hasil kecinderungan kecerdasan utama adalah spasial visual : menggambar memang berhubungan dengan spasial-visual.

Sarah tampak tidak bersemangat, prestasi sekolahnya tidak membanggakan karya ilmiah yang disusunnya tidak menunjukkan kemampuam sesungguhnya. Selama tahun-tahun awal di sekolah dasar, sarah digambarkan sebagai murid yang gelisah, mengganggu, dan jarang mengingat pelajaran. Seiring waktu yang berlalu, saat Sarah di kelas lima, gurunya mengizinkan Sarah untuk menggambarkan selama pelajaran berlangsung sehingga dia tidak hanya tenang, tetapi juga menunjukkan perhatian pada pelajaran lainnya. Kadang-kadang-kadang Sarah angkat jari untuk menjawab pertanyaan dan ingatannya menjadi tajam.

Suatu hari, ketika seorang guru sedang berbicara dengan Sarah tentang Ilmu Struktur Bumi, Sarah dengan bangga menunjukkan hasil gambarnya di kelas tadi pagi. Sebuah bahasa visual dikembangkan dan dipahami oleh gadis itu, ada gambar-gambar yang mewakili inti, kulit, dan kerak bumi dengan bentuk serta proporsi sesuai, yang ditunjukkan dengan sebuah kode artistik. Gambar Sarah menangkap esensi mata pelajaran itu sendiri.

4) KECERDASAN KINESTESIS (CERDAS OLAH JASMANI)

Dahulu atau mungkin sampai sekarang jenis kecerdasan kinestesis begitu sangat terpinggirkan. Jika suatu pertandingan antar sekolah dilombakan, siswa-siswa dengan kecerdasan kineatesis tertentu yang terpilih mewakili sekolahnya. Mereka pulang membawa piala kejuaraan dan mrngharumkan nama sekolah. Begitu perlombaan selesai, seiring waktu belajar berjalan, mereka diabaikan. Tidak sedikit dari mereka dianggap tak mampu ketika belajar di sekolah. Kepiawaiannya dalam adu kejuaraan antar sekolah tidak sebanding dengan penghargaan para guru terhadap para guru terhadap mereka.

Menurut Gardner, seseorang yang punya kemampuan menggunakan seluruh tubuh mereka atau paling tidak hanya sebagian dari tubuh, seperti tangan untuk memecahkan masalah merupakan pengembangan dari kecerdasan kinestesia. Hal inilah yang dilakukan Dr. Hiromi Shinya. Sejak kecil sebelum menjadi dokter ahli bedah, Hiromi telah mempelajari bela diri. Berkat kemampuan bela dirinya itu, Hiromi sangat terampil menggunakan kedua tangannya. Ketrampilan kedua tangan Hiromi membuatnya dapat melakukan operasi pembedahan dengan efisiensi yang luar biasa.

5) KECERDASAN MUSIK

Musik telah banyak dipakai oleh manusia sejak ribuan tahun lampau. Banyak filsuf masa lalu memasukkan musik sebagai bagian penting dalam pendidikan. Plato menyatakan bahwa irama dan harmoni bisa merasuk ke dalam jiwa dan bersemayam kuat. Sementara, Aristoteles menyebutkan bahwa kita akan mencapai kualitas karakter tertentu dengan menghargai musik. Musik memiliki sifat yang dapat menghibur, menenangkan, dan meredakan rasa takut sehingga pernah digunakan oleh prajurit untuk bergerak ke medan perang. Lebih dari itu semua, musik dengan getarannya mampu mengaktifkan transmisi syaraf listrik untuk memungkinkan lebih banyak asosiasi dendrit terjadi. Makin banyak stimulasi, makin banyak koneksi yang dibentuk untuk membuat lebih banyak asosiasi. Dengan pengetahuan yang disimpan dalam memori otak, musik mampu memicu ingatan otak kanan sehingga proses belajar mudah diingat kembali. Selain itu, kenyataan lain menyebutkan bahwa janin pun menyukai musik.

6) KECERDASAN INTERPERSONAL (CERDAS BERGAUL)

"Bekerja sama melakukan sesuatu yang tidak mungkin" merupakan kalimat yang menunjukkan prinsip kerja kecerdasan interpersonal. Ciri khas seseorang yang punya kecerdasan ini, dia merasa nyaman saat berinteraksi dengan perbedaan yang timbul, dipahami sebagai kesempurnaan interaksi. Murid dengan kemampuan ini punya kemampuan mempengaruhi teman sebaya, kadang mereka lebih menonjol dalam kelompoknya. Biasanya, mereka juga mampu menjalin interaksi dengan orang yang lebih tua atau yang lebih muda. Poin penting dari kecerdasan interpersonal lebih mengutamakan kolaborasi dan kerja sama.

Kecerdasan interpersonal berkaitan dengan orang. Secara langsung atau tidak, para guru yang mengelompokkan siswa-siswanya dalam kegiatan belajar mengajar telah mendorong untuk memunculkan kecerdasan interpersonal para siswa mereka. Akhirnya, banyak guru yang merasa tidak maksimal dalam mengajar, jika tidak mengelompokkan siswa-siswanya, baik berpasangan atau lebih dari dua orang per kelompok. Akan tetapi di sekolah-sekolah menengah, khusunya Sekolah Menengah Pertama, guru sering mendapati kelompok-kelompok siswa tadi sebagai kelompok (geng) yang berkonotasi negatif dalam interaksi sosial sebagai dampak negatif pembentukan kelompok.

7)KECERDASAN INTRAPERSONAL (CERDAS DIRI)

Kecerdasan intrapersonal atau kecerdasan memahami diri sendiri merupakan jenis kecerdasan yang cukup kompleks dan rumit sebab menyangkut hakikat dan tujuan hidup, juga paling sulit dimengerti di antara semua jenis kecerdasan. Linda Champbell menyebutkan bahwa kecerdasan intrapersonal merupakan hakikat untuk memahami diri kita sendiri yang kemudian berdampak pada pemahaman pada orang lain, yang diantaranya mencakup :
* Kelebihan dan kekurangan kita.
* Needs for achievement (kebutuhan untuk berprestasi) yang timbul dari refleksi diri, motivasi, etika/moral kepribadian, empati, dan altruisme.
* Sifat mementingkan orang lain yang ditimbulkan oleh krsadaran diri.

Tanpa sumbet-sumber batin, sulit untuk membangkitkan kehidupan yang produktif dan membahagiakan.
Pada intinya, kecerdasan intrapersonal memverukan wawasan agar kita menjadi diri sendiri, bukan membuat kamuflase diri sendiri untuk menjadi orang lain. Di antara banyak kasus, banyak orang merekayasa penampilan luar mereka untuk menjadi bukan dirinya sendiri. Pada dasarnya kecerdasan intrapersonal mengajak kita untuk merenungkan tujuan hidup sendiri dan percaya kepada diri sendiri.

8) KECERDASAN NATURALIS (CERDAS ALAM)

Berikut ini beberapa fakta yang terjadi di dunia yang ada hubungannya dengan lingkungan global :

1. Menjelang awal abad ke-21, dunia diributkan oleh peningkatan debit air laut akibatencairnya es di kutub utara.

2. Pemanasan global

3. Ketika prancis mrlakukan uji coba nuklir, sekelompok aktivis lengkungan dari green peace bentrok dengan pasukan AL Prancis.

4. Pertemuan negara-negara G-7 di Madrid diprotes secara merata oleh para aktivis lingkungan di hampir semua negara eropa barat, yang menentang penggunaan nuklir.

5. Laut di lepas pantai timur Jepang tercemar senyawa radio aktif jenis lodin-131 akibat tsunami yang menghantam wilayah Prefektur Fukusima Daichi.

Ketidakseimbangan lingkungan mengundang para pahlawan lingkungan, yaitu orang-orang dengan jiwa dan kognitifnya yang berorientasi pada keseimbangan lingkungan. Howard Gardner menyebutnya sebagai kecerdasan Naturalis.

9) KECERDASAN EKSISTENSIALIS (CERDAS SPIRITUAL)

Anak belajar sesuatu dengan melihat gambaran besar berupa perilaku terbaik atau akhlak orang-orang terdekat dan lingkungan sekitarnya. Sejak balita hingga beranjak dewasa, anak merekam, memperkaya pengetahuan dan ketrampilan hidupnya. Persis ketika si anak menonton televisi. Dengan demikian anak yang berprilaku baik sangat mungkin jika dia berasal dari keluarga dan lungkunfan yang baik. Begitu juga sebaliknya, anak yang peranfainya kasar, sangat mungkin juga dia berasal dari keluarga dan lingkungan yang kasar pula.

Kesadaran berketuhanan adalah prinsip pencarian eksitensi seseorang dalam kehidupan. Para spiritualis masa kini menyebutnya sebagai kecerdasan spiritual  (Spiritual Quotien atau SQ). Sifat kecerdasan itu sendiri selalu mencari koneksi antar kebutuhan untuk belajar dengan kemampuan dan menciptakan kesadaran akan kehidupan setelah kematian. Kondisi inilah yang disebut Gardner sebagai perwujudan kecerdasan eksistensial.

1 comment:

  1. apatkan Jutaan Rupiah Dengan Cuma Cuma
    Hanya Di SumoQQ
    Real Website Real Player, Real Winner
    Silahkan Buktikan dan Bergabung Bersana kami
    Dan Raih Bonus Extra Jumbo :
    - Bonus Extra Jumbo Rollingan
    - Bonus Refferal Seumur Hidup
    CS Ramah & Profesional Siap Melayani 24 Jam
    Proses Transaksi Di Jamin Super Cepat
    Kartu Bagus (Easy To Winn)
    Support 6 Bank Local
    Minimal Deposit & Withdraw 15Rb
    Jangan Mikir Lagi Bos !!
    Jalan dan Kesempatan Sudah Ada Di Depan Mata
    Jangan Sia2 Kan Kesempatan Yang Ada bos !!
    Ingat Bahwa Kemenangan Ada Di Pilihan Anda.
    Jadi Jangan Sampai Salah Pilih Situs
    Ingin Jadi Jutawan SumoQQ(dot)com Solusimya !!
    Hub kami Untuk Info Lebih Lanjut :
    Skype : SumoQQ
    Fb : SumoQQ
    BBM : D8ACD825
    Line : SumoQQ
    WA : +855 96 497 3259
    Link Alternatif :
    www(dot)SumoQQ(dot)net
    www(dot)SumoQQ(dot)info
    www(dot)SumoQQ(dot)org
    Join Sekarang !! Kami Tunggu Kehadiran Para Calon Jutawan

    ReplyDelete