Wednesday, May 2, 2018

SYARAT LOKASI MEMBUAT KOLAM IKAN PATIN

Dalam usaha budidaya patin persyaratan lokasi yang harus dipenuhi untuk mencapai produksi yang menguntungkan meliputi sumber air, kualitas air dan tanah serta kuantitas air.

Sumber air :
Sumber air dapat berasal dari saluran irigasi tekhnis, sungai atau air tanah yang berasal dari sumur biasa atau pompa. Pembesaran ikan patin tidak memerlukan sumber air yang senantiasa mengalir sepanjang waktu, namun untuk pembenihan kondisi airnya harus bersih.

Kuantitas air :

Kuantitas air yang kurang baik dapat menyebabkan ikan mudah terserang penyakit. Kualitas air meliputi sifat kimia air dan sifat fisika air. Sifat kimia air adalah kandungan oksigen (O2), karbondioksida (CO2), PH, zat-zat beracun dan kekurangan air. Sedangkan sifat fisika air adalah suhu, kekeruhan dan warna. Ikan patin termasuk salah satu jenis ikan yang tahan terhadap kekurangan oksigen ikan patin dapat mengambil oksigen dari udara. Pada usaha budidaya intensif kandungan oksigen yang perlukan adalah minimal 4 mg/liter air, sedangkan kandungan karbondioksida kurang dari 5 mg/liter air. Alat yang digunakan untuk mengukur kandungan oksigen dan karbondioksida adalah water quality test kit atau alat pengukur kualitas air. Nilai pH (puisanche of the H) yang normal bagi kehidupan ikan patin adalah 7 (skala pH 1-14), namun karena pH air meningkat pada siang hari dan menurun pada malam hari akibat berlangsungnya fotosintesa maka derajat keasaman yang baik untuk ikan patin adalah antara 5-9.

Alat yang digunakan untuk mengukur keasaman air adalah kertas lakmus. Zat beracun yang berbahaya bagi kehidupan ikan patin adalah amoniak, yaitu amoniak bukan ion (NH3) dan amonium (NH4) yang biasanya muncul apabila fitoplankton banyak yang mati yang diikuti dengan penurunan pH karena kandungan karbondioksida meningkat. Batas konsentrasi kandungan amoniak yang dapat mematikan kehidupan ikan patin adalah antara 0,1 - 0,3 mg/liter air. Kekeruhan dapat mempengaruhi cahaya matahari yang masuk ke dalam air. Kekeruhan disebabkan karena berbagai partikel seperti lumpur, bahan organik, sampah atau plankton. Kekeruhan yang baik adalah disebabkan oleh plankton. Alat yang digunakan untuk mengukur kekeruhan air adalah sechi disk. Kategori kekeruhan air adalah sebagai berikut :
Kedalaman air (cm) kesimpulan
1. 1 - 25 air keruh dapat disebabkan oleh plankton dan partikel tanah.
2. 25 - 50 optimal (plankton cukup)
3. 50 jernih (plankton sedikit)

Kualitas air :
Debit air yang dibutuhkan untuk pemeliharaan ikan patin berbeda-beda untuk budidaya pembenihan, pendederan dan pembesaran. Pengetahuan tentang debit air akan memberikan keuntungan karena dapat mengoptimalkan penggunaan air. Ada 2 cara pengukuran debit air, yaitu secara langsung dengan meletakkan ember di pintu air yang masuk dan secara tidak langsung pada saluran air yang masuk ke kompleks perkolaman. Rumus pengukuran debit air secara langsung adalah volume air dibagi waktu (menit/detik), sedangkan secara tidak langsung adalah (lebar saluran x kedalaman air x panjang saluran) dibagi waktu.

Tanah :
Tanah yang cocok untuk budidaya ikan patin adalah tanah liat atau lempung berpasir dan tidak poreus. Jenis tanah ini dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat dinding kolam atau pematang.

Tanah liat atau lempung

Jenis tanah lain yang juga cocok untuk pemeliharaan ikan patin adalah tanah terapan, tanah berfraksi kasar dan tanah berpasir.

Oleh karena itu, apabila anda memilih salah satu system antara karamba atau fence maka karamba dan fence tersebut juga harus memenuhi prasyarat lokasi tersebut sebagai berikut :

Budidaya ikan patin sistem karamba dapat dilakukakan di danau, situ, atau sungai dengan mempertimbangkan faktor tekhnis dan sosial ekonomi. Penempatan karamba di perairan umum dianjurkan di jalur arus horisontal, di daerah muara, karena pasokan air cukup dan kandungan oksigen terlarut juga tinggi. Selain itu pergerakan air dapat membantu menghanyutkan sisa-sisa kotoran dan bahan organik. Penempatan fence sebaiknya di rawa-rawa atau pinggir sungai. Penempatan karamba dan fence di perairan luas dan terbuka sebaiknya dihindari, karena pengaruh gelombang dan tiupan angin kencang dapat mengancam kemanannya. Kedalaman karamba atau fence pada air yang mengalir minimal 3 meter dan pada air yang tidak mengalir minimal 5 meter. Kriteria kualitas air budidaya ikan patin di jaring apung adalah sebagai berikut :

Kriteria kualitas air

1 comment:

  1. Berarti kalau tidak punya lahan tidak bisa berteriak ikan patin dong

    ReplyDelete