Monday, April 30, 2018

ANAK ANDA PUN BISA BERMEDITASI LAYAKNYA ORANG DEWASA

ANAK ANDA PUN BISA BERMEDITASI LAYAKNYA ORANG DEWASA Meditasi adalah kegiatan yang seringkali salah dimengerti. Kebanyakan orang menganggapnya sebagai bagian dari ritual agama tertentu. Akibatnya, banyak penganut agama lain merasa "risih" untuk melakukan kegiatan tersebut. Selain itu, meditasi kadangkala disamakan begitu saja denfan kontemplasi atau konsentrasi. Bahkan sering kali digambarkan sebagai upaya untuk mencari kesaktian, mistik, klenik, atau kegiatan para penganut setan.

Banyak orang tidak menyadari bahwa asal kata kegiatan itu adalah "meditation" yang diserap begitu saja ke dalam bahasa Indonesia menjadi meditasi. Bahasa latinnya adalah "meditatio" atau "meditacioun"  dalam bahasa Prancis kuno, yang berarti a thinking over, mempertimbangkan atau memikirkan kembali. Jadi, tampak bahwa tidak asal usul yang menunjukkan meditasi sebagai ritual agama tertentu.

Di Amerika Serikat, meditasi dikenal luas di berbagai Universitas sebagai sebuah pelatihan yang sangat bermanfaat untuk kehidupan modern. Meditasi menjadi jalan keluar bagi banyak warga dunia untuk mendapatkan keseimbangan dan bahkan kesempurnaan hidup. Sebaliknya, karena anggapan dan presepsi yang salah, di indonesia meditasi hanya dilakukan secara benar oleh segelintir orang.

Apakah anak-anak memerlukan meditasi ? Sangat perlu ! Meditasi adalah suatu cara untuk mengenal diri secara utuh, baik secara jasmani maupun rohani, serta mengenal pikiran dan emosi secara lengkap. Untuk anak-anak dikenal metode Medicihild. Metode meditasi ini cukup sederhana dan mudah serta dapat dirasakan manfaatnya secara langsung. Berikut adalah beberapa manfaat metode ini :


  • Meningkatnya daya konsentrasi seorang anak dalam belajar.
  • Memudahkan seorang anak memahami hal-hal imajinatif yang diperlukan dalam berbagai pelajaran, seperti matematika.
  • Membantu seorang anak belajar memahami emosinya sehingga mampu mengendalikannya.
  • Menungkatnya pemahaman spiritual seorang anak karena latihan ini langsung berkaitan dengan God Spot, organ metaforis yang berada di dalam jaringan saraf otak dan berfungsi menghubungkan manusia dengan Tuhannya.


Bagaimana kita memulai latihan ini ? Sediakan waktu tertentu untuk latihan di mana anak-anak bisa duduk dengan rileks tanpa gangguan. Mintalah mereka untuk memejamkan mata dengan lembut. Usahakan punggung dan leher lurus dalam satu garis. Setelah itu, bimbing mereka dengan suara yang lembut bahwa meteka tidak perlu berkonsentrasi pada apa pun. Mintalah mereka untuk membiarkan pikiran yang berseliweran dan berganti-ganti sepanjang waktu. Biarkan semua pikiran mendapatkan pembagian perhatian yang sama ringan.

Berikut ini adalah urutan latihan MeditasiChild :


Meditasi dengan posisi sempurna


  • Duduk di mana saja, namun terasa nyaman dan sejuk.
  • Sebaiknya memakai alas bila berada di lantai yang dingin.
  • Bila latihan diadakan malam hari, buatlah pencahayaan ruangan menjadi temaram, ini akan memudahkan untuk rileks.
  • Minta anak-anak duduk dan meluruskan tulang punggung serta leher, tidak membungkuk atau melengkung, apalagi menjatuhkan leher ke satu sisi.
  • Tutup mata dan berikan bimbingan dengan suara perlahan untuk rileks serta tidak berkonsentrasi pada satu pikiran secara khusus.
  • Tidak ada doa ataupun sengaja merenungkan suatu peristiwa.
  • Bila ada pikiran yang lewat, biarkan saja secara wajar dan tidak perlu diperhatikan secara khusus.
  • Biarkan pikiran-pikiran berseliweran, tidak perlu dipedulikan atau diperhatikan secara khusus.
  • Secara umum, santai saja dan nyamankan diri sepenuhnya.
  • Perhatikan bahwa napas harus nyaman dan semakin perlahan, semakin lembut.
  • Setelah beberapa saat, berilah instruksi kepada mereka untuk membagi sebagian perhatian pada titik imajinatif di antara lubang anus dan alat kelamin, anggaplah bahwa di situ ada suatu tanda bulatan berwarna merah.
  • Berilah instruksi kepada mereka untuk bernapas dengan pikiran pada titik atau bulatan merah tersebut.
  • Kemudian mintalah mereka untuk mencoba berada di dalam tanda tersebut dan bernapas dalam satu ronde penuh, tarik dan hembus, lalu keluarkan perhatian dari lokasi itu.
  • Lalu pindahkan perhatian pada titik lain, tepat di atas pangkal alat kelamin.
  • Bayangkan gambaran titik bulatan di bagian tersebut berwarna orange.
  • Sekarang instruksikan agar anak-anak kembali bernapas satu tarik dan hembus dengan pikiran berada di dalam titik tersebut.
  • Pindahkan perhatian ke titik yang berada 3 cm di bawah pusar, gambarkan bulatan itu berwarna kuning.
  • Lalu, kembalilah melakukan satu tarik dan hembus napas wajar dengan pikiran berada dalam titik tersebut.
  • Kembali perintahkan mereka untuk memindahkan perhatian ke titik di tengah dada, tepat di antara ke dua puting payudara.
  • Gambarkan titik berwarna hijau sejuk dan instruksikan untuk bernapas satu tarik dan hembus dengan pikiran berada di dalam bulatan hijau tersebut.
  • Berikutnya pindahkan perhatian ke bagian di tengah-tengah leher bagian bawah di mana tulang berbentuk segitiga dan pindahkan perhatian ke titik itu serta gambarkan berwarna biru, lalu kembali bernapas di posisi tersebut satu tarik dan hembus. 
  • Perhatian dipindahkan lagi ke posisi di belakang kepala, tepat di tengah-tengah belakang kepala dan gambarkan titik berwarna biru keunguan, lalu bernapaslah pada posisi tersebut satu tarik dan hembus.
  • Pindahkan lagi perhatian ke posisi tepat di tengah-tengah atas kepala atau ubun-ubun dan gambarkan lokasi tersebut berwarna ungu cerah dan terang bersinar ke atas seolah-olah kepala kita terbuka, lalu bernapaslah satu tarik dan hembus napas.
  • Terakhir, kita kembali ke titik awal yang berada di antara anus dan alat kelamin di dasar tulang ekor, gambarkan lokasi itu berwarna merah terang dan lakukan satu kali tarik dan hembus napas. Selesai.

Dalam latihan di atas, mungkin saja timbul reaksi-reaksi sebagai berikut :


  • Keringat bercucuran meskipun hawa di ruangan cukup sejuk.
  • Anak-anak merasa pusing setelah latihan.
  • Rasa kesemutan di seluruh tubuh.
  • Seperti orang kedinginan, seluruh tubuh atau bagian-bagian terasa kaku.
  • Rasa panas di bagian tubuh tertentu dan rasa "mengalir" di bagian lainnya.

Reaksi di atas tidak perlu dikhawatirkan karena merupakan reaksi yang umum terjadi. Mungkin ada reaksi yang bersifat personal dan tidak termasuk dalam daftar di atas, namun sepanjang tidak membahayakan secara langsung, latihan tetap bisa dilanjutkan dengan normal. Bila ada reaksi yang tidak normal seperti kejang-kejang atau bahkan pingsan, anda bisa menghubungi penulis dan mendapatkan pembimbingan pelatihan ini untuk mendapatkan petunjuk penanganannya.

Right Brain Education Training
Telp (021) 4718741 Hp 0811-965609
e-mail : rightbrn@dnet.net.id

No comments:

Post a Comment